Kamis, 28 Juli 2016

TUGAS I KIMIA ORGANIK KELAS XII


1.         Jelaskan defenisi beberapa istilah berikut ini :
a.          Gugus fungsi
        =>Dalam kimia organik, gugus fungsi adalah kelompok tertentu atom atau ikatan dalam senyawa yang bertanggung jawab untuk karakteristik reaksi kimia senyawa itu. Gugus fungsi yang sama akan berperilaku dengan cara yang sama (misalnya, mengalami reaksi yang sama) terlepas dari senyawa yang menjadi bagiannya.
b.         Ikatan kovalen nonpolar
       =>Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang pasangan elektron yang dipakai bersama tertarik sama kuat. Pada molekul yang atom penyusunnya sejenis, contohnya pada molekul H, hal ini disebabkan tidak ada perbedaan keelektronegatifan.
c.          Elektronegativitas
       =>Elektronegativitas adalah skala sejauh mana sebuah atom bisa menarik (mengikat) elektron untuk dirinya sendiri.Dalam kata lain, elektronegativitas mengukur kemampuan atom untuk mendapatkan (menarik) elektron dan untuk mempertahankannya.

2.     Tuliskan 6 golongan molekul penyusun makhluk hidup sebagai bagian pembahasan dalam kimia organiK.
       =>- Molekul Protein 
                   - Molekul Lipid
                   - Molekul Asam nukleat
                   - Molekul Karbohidrat    
                   - Molekul Lemak
                   - Molekul Mineral 


3.      Buktikan jenis ikatan (ionik/kovalen) yang dimiliki dari senyawa berikut ini :
a.          Natrium iodida
       => Jenis ikatan yang dimiliki oleh senyawa ini adalah Ikatan Ionik.karena ;           
              Unsur Na dengan nomor atom 11 memiliki konfigurasi elektron Na : 2 8 1 , dimana jumlah elektron yang dipakai berikatan(elektron pada kulit terluar) adalah 1.
              Unsur I dengan nomor atom 53 memiliki konfigurasi elektron I : 2 8 18 18 7, dimana lumlah elektron yang dipakai berikatan (elektron pada kulit terluar) adalah 7.
               Dalam hal ini, untuk mencapai kestabilan dan memenuhi aturan oktet, maka unsur Na lebih mudah melepas 1 elektron daripada menerima 7 elektron, begitu juga unsur I, lebih mudah menerima 1 elektron daripada melepas 7 elektron.
              Berdasarkan yang telah kita ketahui, Ikatan ionik adalah ikatan yang terjadi karena adanya serah terima elektron. Jadi jika unsur Na dan I berikatan membentuk senyawa NaI, maka dalam peristiwa tersebut terjadi serah terima elektron, unsur Na melepas 1 elektron pada kulit terluarnya dan unsur I menerima 1 elektron dari unsur Na.

b.         Amoniak
       => Jenis ikatan yang dimiliki oleh senyawa ini adalah Ikatan Kovalen.karena ;
              Unsur N memiliki konfigurasi elektron N : 2 5 , dimana jumlah elektron yang dipakai      berikatan(elektron pada kulit terluar) adalah 5.
              Unsur H memiliki konfigurasi elektron H : 1, dimana lumlah elektron yang dipakai berikatan (elektron pada kulit terluar) adalah 1.

              Dalam hal ini, untuk mencapai kestabilan dan memenuhi aturan oktet bagi N dan memenuhi aturan duplet bagi H, maka unsur N membutuhkan 3 elektron dan unsur H juga membutuhkan 1 elektron. Kedua unsur sama-sama tidak dapat melepaskan elektron pada kulit terluarnya karena masing-masing memiliki nilai/tingkat elektronegativitas yang cukup tinggi meskipun nilai/tingkat elektronegativitas N lebih besar dibanding H. Maka dari itu, untuk membentuk ikatan NH3 keduanya menyumbangkan elektron masing-masing untuk dipakai bersama namun untuk menjadi molekul NH3 yang menyebabkan unsur N mencapai kestabilan maka dibutuhkan 3 unsur H. Elektron yang berasal dari H cenderung tertarik ke unsur N. Pemakaian bersama elektron itulah sehingga NH3 itu berikatan kovalen.

c.          Metanol
        => Jenis ikatan yang dimiliki oleh senyawa ini adalah Ikatan Kovalen.karena ;
             Unsur C memiliki konfigurasi elektron C : 2 4 , dimana jumlah elektron yang dipakai      berikatan(elektron pada kulit terluar) adalah 4
            Unsur H memiliki konfigurasi elektron H : 1, dimana lumlah elektron yang dipakai berikatan (elektron pada kulit terluar) adalah 1.
            Unsur O memiliki konfigurasi elektron O : 2 6 , dimana jumlah elektron yang dipakai      berikatan(elektron pada kulit terluar) adalah 6.
            Dalam hal ini, untuk mencapai kestabilan dan memenuhi aturan oktet bagi C dan O, dan memenuhi aturan duplet bagi H, maka unsur C membutuhkan 4 elektron, unsur O membutuhkan 2 elektron dan unsur H membutuhkan 1 elektron.

            Ketiga unsur tersebut sama-sama tidak dapat melepaskan elektron pada kulit terluarnya karena masing-masing memiliki nilai/tingkat elektronegativitas yang cukup tinggi meskipun memiliki perbedaan nilai/tingkat elektronegativitas. Sehingga untuk membentuk CH3OH maka terjadi pemakaian bersama elektron antara ketiga unsur tersebut. itulah yang membuat CH3OH berikatan kovalen.





d.         Magnesium oksida
       => Jenis ikatan yang dimiliki oleh senyawa ini adalah Ikatan Ionik.karena ;           
            Unsur Mg memiliki konfigurasi elektron Mg : 2 8 2 , dimana jumlah elektron yang dipakai berikatan(elektron pada kulit terluar) adalah 2.
            Unsur O memiliki konfigurasi elektron O ; 2 6, dimana lumlah elektron yang dipakai berikatan (elektron pada kulit terluar) adalah 6.
            Dalam hal ini, untuk mencapai kestabilan dan memenuhi aturan oktet, maka unsur Mg lebih mudah melepas 2 elektron daripada menerima 6 elektron, begitu juga unsur O, lebih mudah menerima 2 elektron daripada melepas 6 elektron.

            Berdasarkan yang telah kita ketahui, Ikatan ionik adalah ikatan yang terjadi karena adanya serah terima elektron. Jadi jika unsur Mg dan O berikatan membentuk senyawa MgO, maka dalam peristiwa tersebut terjadi serah terima elektron, unsur Mg melepas 2 elektron pada kulit terluarnya dan unsur O menerima 2 elektron dari unsur Mg.


4.    Berikan penjelasan jenis ikatan yang dimiliki apakah kovalen polar atau kovalen nonpolar dari molekul berikut ini :
       a.          Asetaldehid
               Senyawa ini merupakan senyawa kovalen polar karena adanya gugus karbonil yang teridiri dari atom karbon dan oksigen dimana atom karbon memiliki elektronegatifitas rendah sedangkan atom oksigen memiliki elektronegatifitas tinggi










       b.      Etana                
             Senyawa etana merupakan senyawa kovalen non polar karena ikatan yang terjadi yaitu pada atom hidrogen dan karbon yang mempunyai elektronegatifitas rendah sehingga elektron tertarik hampir sama kuat.
c.      








c.Etanol


Senyawa etanol merupakan senyawa kovalen polar karena pada senyawa ini terdapat gugus alkil (-R) yang bersifat non polar karena terdiri dari atom C & H yang elektronegatifitasnya rendah dan juga gugus hidroksil (-OH) yang bersifat polar karena terdiri dari atom oksigen dan hidrogen dimana oksigen memiliki elektronegatifitas tinggi, namun kepolaran senyawa ini lebih dipengaruhi oleh gugus hidroksil karena gugus alkil yang pendek pada senyawa ini.
d.      Iodium (I2)
Senyawa ini merupakan senyawa kovalen non polar karena terdiri dari atom yang sama sehingga jika berikatan cenderung tertarik sama kuat.


1 komentar:

  1. teksnya kurang jelas untuk dibaca karena backgroundnya terlalu gelap

    BalasHapus